Interaksionisme Simbolik Ritual Meron di Indonesia dan Relevansinya dalam al Quran

Ahmad Atabik

Abstract


This paper examines the cultural traditions of meron in Pati Indonesia. A tradition that is interpreted with respect to the prophet by bringing a cone made from large rengginang. The method used is qualitative research with an ethnographic approach that aims to find out the meaning of each meron symbol. The theory used is Herbert Blumer's symbolic interactionism that narrates three assumptions of symbols, namely meaning as the basis of human action, meaning created from social interaction and meaning modified through reader interpretation. The results of this paper are that the meron tradition has relevance to the teachings of Islam as a form of da'wah. Rengginang as a symbol of gratitude and togetherness, a mosque as a religious symbol and the arrangement of rengginang is a symbol of the levels of Iman, Islam and Ihsan. The relevance of meron to the verses of the Quran, as in the study of QS. al-Baqarah: 260. Rengginang made from rice is hinted at in QS. al-Baqarah: 261 and QS. Al-Fath: 29. While the mosque symbol is strengthened in the QS. At-Taubah: 18-19.

Keywords


al-Quran, interaction, tradition, symbolic meron,

Full Text:

PDF

References


Abd. Moqsith Ghazali. (2009). Merayakan Kebebasan Beragama: Bunga Rampai Menyambut 70 Tahun Djohan Effendi. Penerbit Buku Kompas.

Abdurrohman, M. (2016). Memahami Makna-Makna Simbolik Pada Upacara Adat Sedekah Laut di Desa Tanjungan Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang. Jurnal The Messenger, 7(1), 27. https://doi.org/10.26623/themessenger.v7i1.286

Abror, I. (2016). AKTUALISASI NILAI-NILAI BUDAYA MASJID PATHOK NEGORO. ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 17(1), 63. https://doi.org/10.14421/esensia.v17i1.1279

Ahnaf bin Muhamad al-Khalwati. (2014). Hasyiyah Ala Tafsir al-Jalalain. Dar ’Alam al-Kutub.

Aksan, N., Kısac, B., Aydın, M., & Demirbuken, S. (2009). Symbolic interaction theory. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 1(1), 902–904.

Ali bin Muhamad al-Mawardi. (2010). An-Nukat wa al-Uyun. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah.

Ashari, O. B., & Dahriyanto, L. F. (2016). Apakah orang miskin tidak bahagia? Studi fenomenologi tentang kebahagiaan di Dusun Deliksari. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 8(1), 40–46.

Asri Rahmaningrum. (2015). Tradisi Meron Di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Dalam Perspektif Dakwah Islam. UIN Walisongo Press.

Bayu Indra Pratama. (2017). Etnografi Dunia Maya Internet. Universitas Brawijaya Press.

Chakim, S. (2016). Dakwah clan Dialektika Budaya Jawa dalam lintasan Sejarah. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 2(1), 42–53. https://doi.org/10.24090/komunika.v2i1.809

Darmastuti, R. (2015). Gerakan sosial tanpa kekerasan (gerakan sosial masyarakat Samin terhadap rencana pembangunan pabrik semen di Sukolilo, Pati). PAX HUMANA, 2(3 Sep), 189–204.

Effendi, K. (2017). LOGO ATAU LAMBANG MERUPAKAN BENTUK NILAI MORAL ISI BIMBINGAN DAN KONSELING. 11.

Ekawati Marhaenny Dukut. (2020). Kebudayaan, Ideologi, Revitalisasi dan Digitalisasi Seni Pertunjukan Jawa dalam Gawai. SCU Knowledge Media.

Fakhruddin ar-Razi. (2017). Mafatih al-Ghaib. Dar ’Alam al-Kutub.

Hasyim, M. (2011). Makna Arsitektur Masjid Pakualaman dalam Tinjauan Kosmologi Jawa. Analisa, 18(2), 211. https://doi.org/10.18784/analisa.v18i2.134

Hitti, P. K. (2006). History of The Arabs. Serambi Ilmu.

I.B.Wirawan. (2012). Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma: Fakta Sosial, Definisi Sosial, dan Perilaku Sosial. Kencana.

Jaapar, N. Z. H., & Azahari, R. (2011). Model keluarga bahagia menurut Islam. Jurnal Fiqh, 8, 25–44.

Junaiyah H.M., E. Zaenal Arifin. (2011). Keutuhan Wacana. Grasindo.

Jurdi, S. (2013). Gerakan Sosial Islam: Kemunculan, Eskalasi, Pembentukan Blok Politik dan Tipologi Artikulasi Gerakan. JPP (Jurnal Politik Profetik), 1(1).

M. Dahlan Y. Al-Barry dan L. Lya Sofyan Yacub. (2003). Kamus Induk Istiliah Ilmiah. Target Press.

Maines, D. R. (1989). Herbert Blumer on the possibility of science in the practice of sociology: Further thoughts. Journal of Contemporary Ethnography, 18(2), 160–177.

Marsono, Waridi Hendrosaputro. (1999). Ensiklopedi Kebudayaan Jawa. Yayasan Studi Jawa, Lembaga Studi Jawa.

Martiningsih, D., & others. (2017). Peran Masyarakat Madani Mewujudkan Clean Government (Pemerintahan Yang Bebas Korupsi Kolusi Dan Nepotisme). PUSAKA, 5(2), 201–218.

Michael Farrell. (2012). New Perspectives in Special Education: Contemporary Philosophical Debates. Routledge.

Muhamad bin Ismail al-Bukhari. (1987). Al-Jami’ ash-Shahih al-Musnad al-Muttasil Ila Rasulillah saw. Dar asy-Syu’ab.

Muhammad Umar Syadat Hasibuan. (2008). Revolusi Politik Kaum Muda. Yayasan Obor Indonesia.

Mukhamad Ali as-Shabuni. (2004). At-Tibyân Fî ‘Ulûmi al-Qur’an. DKI.

Nugraha, F., & others. (2018). Gerakan Ekonomi Keagamaan Dan Politik Identitas Muslim Pedesaan. Jurnal Bimas Islam, 11(4), 693–722.

Pramudyani, F. N. H. (2011). UPACARA TRADISI MERON RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA SUKOLILO KABUPATEN PATI. 1(2), 8.

Prasisko, Y. G. (2016). Gerakan Sosial Baru Indonesia: Reformasi 1998 dan Proses Demokratisasi Indonesia. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 3(2), 9–16.

Proyek Pusat Pengembangan Kebudayaan Kalimantan Timur (Indonesia). (1979). Kumpulan Naskah Kesenian Tradisional Kalimantan Timur. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Bacaan dan Sastra Indonesia dan Daerah.

Puddephatt, A. (2009). The search for meaning: Revisiting Herbert Blumers interpretation of GH Mead. The American Sociologist, 40(1–2), 89–105.

Pusat Data dan Analisa TEMPO. (2019). Revolusi Iran—Seri II. Tempo Publishing.

Rachmat Kriyantono. (2017). Teori-Teori Public Relations Perspektif Barat & Lokal: Aplikasi Penelitian & Praktik. Kencana.

Rahmawati, D. T. (2019). MERON SEBAGAI KARYA SENI RUPA: KAJIAN NILAI ESTETIK DAN FUNGSINYA DALAM TRADISI PERAYAAN MAULID NABI DI DESA SUKOLILO PATI. 8.

Richard West dan Lynn H Turner. (2001). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Penerbit Salemba.

Setianingrum, R. A. (n.d.). LEKSIKON DALAM TRADISI MERON DI SUKOLILO KABUPATEN PATI. 17.

Sulistiyaningsih, C. (2017). MAKNA SIMBOLIK MAKANAN PADA UPACARA TRADISIONAL PAGER BUMI REBO WEKASAN DI DUSUN PULESARI, SLEMAN. Jurnal Student Pendidikan UNY, 2(1), 9.

Suwardi Endraswara. (2006). Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Pustaka Widyatama.

Suwito. (2017). Mungkin Segalanya Mungkin: Otobiografi Suwito. YPM Press.

Tiani, R. (2018). Kearifan Lokal Sebagai Bentuk Kontrol Sosial Masyarakat Sukolilo. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 13(1), 137–146.

TO Ihrami. (1999). Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Yayasan Obor Indonesia.

Utaberta, N., Sojak, S. D. M., Surat, M., Che-Ani, A. I., & Tahir, M. M. (2012). Typological Study of Traditional Mosque Ornamentation in Malaysia – Prospect of Traditional Ornament in Urban Mosque. IJCASE, 6(7), 8.

Wahbah az-Zuhaili. (1997). Tafsir al-Munir. Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah.

Wahyana Giri M. C. (2010). Sajen dan Ritual Orang Jawa. Penerbit Narasi.

Yudhistira Ghalia Indonesia. (1972). Sosiologi 1. Yudhistira Ghalia Indonesia.

Yudiono K. S. (2005). Cerita Rakyat dari Pati, Jawa Tengah. Grasindo.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/fikrah.v8i1.7216

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 FIKRAH





Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan is published by

Prodi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Kudus incorporate with

Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam.

Jl. Conge Ngembalrejo Bae Kudus Po Box. 51
Phone: +6282331050629
Website: http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/fikrah
Email: [email protected]

ISSN: 2354-6174 | EISSN: 2476-9649

Creative Commons License
Fikrah Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan by Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.