Teologi Persuasif Ayat-Ayat Makkiyah; Sebuah Tafsir Relasi Umat Beragama

Moh Muhtador

Abstract


Dalam beberapa tahun terakhir konflik antara agama di Indonesia kembali muncul  setelah  lama  tidak  terdengar  dan  sunyi  dari  pemberitaan  media.  Kasus terakhir yang mendapat perhatian nasional ialah pembakanran masjid di Tolikara Papua yang terjadi pada 23 juli 2015. Agama sebagai sebuah keyakinan merupakan hal sensifit bagi pemeluknya, membincangkan agama sama halnya berbicara tentang Tuhan. Seorang pemeluk agama tertentu berani mengambil resiko ketika agama yang diyakini  dilecehkan.  Pada  posisi  tersebut  keagamaan  seorang  menjadi  superior dengan resiko yang melekat. Oleh sebab itu, beragama tidak cukup hanya mendahulukan fanatisme, tetapi dalam beragama seorang dituntut juga untuk memahami ajaran yang terkandung dalam kita suci agama. Dengan demikian, memahami dan mengaplikasikan nilai Qurani bagi umat Islam adalah sebauh keniscayaan. Sejarah telah mencatat adanya toleransi beragama yang terkandung dalam  ayat-ayat   makkiyah.   Dengan   bahasa   yang   mudah  dipahami,   ayat-ayat makkiyah telah mengajarkan umat Islam tentang relasi beragama serta menghormati agama lain tanpa harus memaksa dan menimbulkan konflik dalam beragama. Ajaran yang selama ini dipandang oleh sebagian muslim sebagai kelemahan umat  Islam awal, tetapi kandungan ayat-ayat Makkiyah cendrung menarasikan tentang universalitas ajaran Islam.

Penulis menyadari bahwa tulisan tentang ayat-ayat makkiyah telah banyak yang meneliti dan mengkaji. Ayat makkiyah telah lama dikaji oleh ulama-ulama terdahulu dan sampai sekarang, namun kecendrungan kajian yang berkembangan tentang ayat makkiyah cendrung bersifat teknisi yang bersifat Ulum al-Quran dan kurang melihat aspek sosio-histori. Dengan demikian, pada posisi tersebut penulis mencoba  untuk  mengisi  kekosongan  wacana  tentang  ayat  Makkiyah  kaitannya dengan relasi umat beragama dengan pendekatan sosial-histori. Sehingga besar harapan tulisan tersebut tidak hanya membaca ayat makkiyah secara teknisi ulum al- Quran tetapi juga memuat analisa sosio-keagamaan.

Pendekatan      sosial-histori       dengan      menganalisa      keagamaan      yang

berkembangan pada saat turunnya ayat makkiyah memberikan gambaran, bahwa ayat makkiyah mempunyai tiga pesan pokok terkait dengan relasi agama. Pertama, ajaran tentang toleransi beragama, kedua, kemanusiaan, dan ketiga relasi antara umat beragama. Ketiga hal tersebut adalah ajaran umum yang terdapat dalam ayat makkiyah, beragamanya redaksi dan ungkapan tentang ketuhanan dan kemanusiaan yang terdapat pada ayat makkiyah memberikan indikasi, bahwa ayat makkiyah adalah ayat yang mengajarkan tentang kerukunan umat beragama.

Keywords


teologi persuasif, ayat makkiyah, tafsir, dan umat beragama

Full Text:

PDF

References


Acep Hermawan, Ulumul Quran, Bandung: Rosda, 2011. Ali Assabuni, Tibyan Fi Ulumul Quran, Bairut: Libaon, t.t.

Ahmad Ibn Mustafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi juz. 29, Mesir: Mustafa

Aksin Wijaya, Menggugat Otentisitas Wahyu Tuhan, “pengantar Nur Kholis

Setiawan,”Yogyakarat, magnum, 2011.

Aksin Wijaya, Arah Baru Studi Ulum Al-Quran, Yogyakarta, Pustaka Pelajar,

Al-Zarkazy, al-Burhan fi Ulum al-Quran Darul Ihya‟: Makkah, tt. Badri Yatim, Historiografi Islam, Jakarta, Logo Wacana Ilmu, 1997.

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1993

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKiS,

Faisol Fatawi, Tafsir Sosialinguistik, Malang: Uin Malang Press, 2009.

Hamam Faizin, International Seminar and Quranic Confrence II 2012, “al- Quran sebagai Fenomena yang Hidup (Kajian atas pemikiran para sarjana al-Quran)” Yogyakarta, 24 Februari 2012.

Hasan, Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan islam, Jakarta: Kalam Mulia,

Ibnu Khaldun, Muqaddimah, pentahkik; Hamid Ahmad Tahir, Kairo, Dar al- Fajri li at-Turath, 2004.

Ira M Lapidu, Sejarah Sosial Umat Islam, vol I, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1999.

Jalaluddin al-Syuyuti, Itqan fi Ulum Al-Quran, Libanon: Dark Fikr, 1979. Masduki, Humanisme Spiritual: Paradigma Pengembangan Masyarakat islam

dalam Filsafat Sosial Hossein Nasr, Jakarta: Gaung Pustaka, 2014.

Moh. Yusuf, Antologi Metodologi Penelitian Living Quran Dan Hadis, Sahiron

Syamsuddin (ed), Yogyakarat, Teras, 2007.

Muhammad Abdul al-Adhim, Manahilu al-Irfan fi Ulum al-Qur‟an, juz I, Bairut: Darl Fikr, 1999.

Muhamad Ridho Dinata, Konsep Toleransi Beragama dalam Tafsir Al-Qur‟an Tematik Karya Tim Departemen Agama Republik Indonesia, Esensia vol. xiii no. 1 januari 2012.

Moch. Nur Ichwan, al-Quran sebagai Teks (Teori Teks dalam Hermeneutika al- Quran Nasr Hsmid Abu Zayd), dalam Abdul Mustaqim dan Sahiron Syamsuddin (ed), Studi Al-Quran Kontemporer: Wacana Baru Berbagai Metode Tafsir, Yogyakarta:m Tiara Wacana, 2002.

Nur Kholis Setiawan, Pribumisasi al-Quran Tafsir berwawasan

Keindonesiaan, Yogyakarta, Kaukaba Dipantara, 2012.

Nasr Hamid Abu Zaid, Mafhum al-Nash Dirasah fi Ulum al-Quran, Kairo: al- Hay‟ah, 1993.

Philip K. Hitti, The History Of The Arabs, Serambi: Jakarta, 2005. Shihab, M. Quraish, Mu‟jizat Al-Qur‟an, Bandung: Mizan, 2007.

Zuhairi Misrawi, Mekkah: Kota suci, Kekuasaan dan Teladan Ibrahim, Jakarta: Kompas, 2009




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/fikrah.v4i2.1513

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 FIKRAH

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.



Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan is published by

Prodi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Kudus incorporate with

Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam.

Jl. Conge Ngembalrejo Bae Kudus Po Box. 51
Phone: +6282331050629
Website: http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/fikrah
Email: fikrah@stainkudus.ac.id

ISSN: 2354-6174 | EISSN: 2476-9649

Creative Commons License
Fikrah Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan by Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.