Konsep Wasiat Wajibah dalam Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 180
Abstract
This article aims to explain the basic concept of obligatory based on the letter al-Baqarah verse 180. This study uses a statutory approach, a comparative law approach and a conceptual approach. The results of this study indicate that the basic concept of determining the mandatory will is actually of benefit or goodness with istiḥsān rules that allow the transfer of the law of kulli (general) to juz'i (particular). The assumption of good (istiḥsān) is essentially goodness which is supported by the textual norms of the verses of the Qur'an. Thus, giving a mandatory will to the granddaughters as happened in the Middle East is very maslaḥat (good), because they do not get an inheritance share. Likewise, giving mandatory wills to adopted children and non-Muslim heirs is considered good and the fulfillment of a sense of justice in their lives. This provision becomes a lex specialist to make a will during his life with a certain level.
Tulisan artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai konsep dasar wajibah berdasarkan surat al-Baqarah ayat 180. Penelitian ini menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan perbandingan hukum dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep dasar penentuan wasiat wajibah sesungguhnya bernilai kemaslahatan atau kebaikan dengan kaidah istiḥsān yang memungkinkan pemindahan hukum kulli (umum) kepada juz’i (partikular). Anggapan baik (istiḥsān) hakikatnya ialah kebaikan yang ditunjang oleh norma-norma tekstual ayat al-Qur’an. Dengan demikian memberikan wasiat wajibah kepada para cucu pancar perempuan seperti yang terjadi di Timur Tengah sangatlah maslaḥat (baik), sebab mereka tidak memperoleh bagian waris. Demikian pula memberikan wasiat wajibah terhadap anak angkat dan ahli waris non muslim dipandang baik dan terpenuhinya rasa keadilan terhadap kehidupan mereka. Ketentuan tersebut menjadi lex spesialis untuk berwasiat semasa hidupnya dengan kadar tertentu.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Buku-buku
Al-Amruzi, F. (2012). Rekonstruksi Wasiat Wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam. Aswaja.
Al-Asqalani. (1995). Fath al-Kabir. Dar al-Ma’rifah.
Al-Zuhaili, W. (1998). Al-Burhan Juz 2. Dar al-Fikr al-Mu’asirah.
Al-Zuhaili, W. (2009). Tafsīr al-Munīr fi al-‘Aqīdah wa al-Syarī’ah wa al-Manhaj (D. Al-Fikr (ed.).
Ibn ’Asyur. (2005). Tafsir al-Tarīr wa al-Tanwiīr, Juz 2 (D. At-Tunisiah (ed.)).
Junaidi, A. (2013). Wasiat Wajibah: Pergumulan Antara Hukum Adat dan Hukum Islam di Indonesia (P. Pelajar (ed.)).
Katsir, I. (1994). Tafsir Ibnu Katsir Juz 1. Dar al-Kitab al-’Alamiyyah.
M.Rashid Rida. (1975). Tafsir al-Manar. Dar al-Fikr.
Makhluf, H. M. (1959). Al -Mawaris fi al-Syari’ah al-Islamiyah. Lajnah al-Bayan al-’Arabi.
MKD, T. R. (2014). Studi Al-Qur’an. UIN Sunan Ampel Press.
Jurnal-jurnal
Desti Budi Nugraheni, Haniah Ilhami, Y. H. (2010). Pengaturan dan Implementasi Wasiat Wajibah di Indonesia. Mimbar Hukum - Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 22(2), 311–329. https://doi.org/10.22146/jmh.16229
Hadi, S. (2017). Pembatasan Wasiat Sebagai Bentuk Keadilan Hukum Islam. Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 9(2), 169. https://doi.org/10.14421/ahwal.2016.09203
Piliang, M. I., & Tsauri, M. N. (2019). Penafsiran Modern Ayat-Ayat Waris: Perbandingan Muammad Sharūr dan Munawir Sjadzali. Refleksi, 18(1), 78–116. https://doi.org/10.15408/ref.v18i1.12677
Setiawan, E. (2017). Penerapan Wasiat Wajibah Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) Dalam Kajian Normatif Yuridis. Muslim Heritage, 2(1), 43. https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v2i1.1045
Wijaya, W. P. (2020). Ayat-Ayat Waris dalam Tinjauan Tafsir Maudhu’i dan Penyimpangannya di Indonesia. Wardah, 21(1), 106–122. https://doi.org/10.19109/wardah.v21i1.5826
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/yudisia.v12i1.9043
Refbacks
Copyright (c) 2021 YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Address: Yudisia Research Center, Department of Islamic Family Law, Sharia Faculty, IAIN Kudus; Jl. Conge Ngembalrejo, Ngembal Rejo, Ngembalrejo, Kec. Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59322