Pemberlakuan Perda Syari’ah dalam Perspektif Sosiologi Hukum Islam (Studi Kasus Penanggulangan Eksploitasi Seks Komersial di Surakarta)

Mundakir Mundakir

Abstract


This paper raises the issue of whether the enactment of Islamic Sharia in Indonesia should be a form of law and/or local regulation that binds the community (formalization of Islamic law) or is sufficiently enforced persuasively. This research takes the object of surakarta people who have enacted Regional Regulation No. 3 of 2006 on Tackling Commercial Sexual Exploitation. Formil the regulation of this area does not mention the word sharia but the substance of the material stipulated in the regulation is entirely sharia material or fiqh. The existence of this government is acceptable to all elements of Surakarta people who have a background and a hiterogen religion. With grounded research and participatory observational data collection techniques, researchers found evidence that Surakarta people fail to cope with the rise of prostitution and commercial sexual exploitation persuasively, they require government involvement (formalization of Islamic law). By looking at the religious characteristics of Surakarta people whose religion is not so strong, the formalization of Islamic law into local regulations finds its significance. For areas where religion is strong enough, the enactment of Islamic Sharia is sufficient with a persuasive pattern based on the religious awareness of the community.


Abstrak

Paper ini mengangkat permasalahan apakah pemberlakuan Syari’ah Islam di Indonesia perlu menjadi suatu bentuk undang-undangdan/atau peraturan daerah yang mengikat masyarakat (formalisasi hukum Islam) atau cukup diberlakukan secara persuasif. Penelitian ini mengambil obyek masyarakat Kota Surakarta yang telah memberlakukan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Eksploitasi Seksual Komersial. Secara formil peraturan daerah ini tidak menyebut kata syari’ah tetapi substansi materi yang diatur dalam perda tersebut sepenuhnya materi syari’ah atau fiqh. Keberadaan perda ini dapat diterima oleh seluruh elemen masyarakat Kota Surakarta yang memiliki latarbelakang dan pemeluk agama yang hiterogen. Dengan grounded research dan teknik pengumpulan data observasi partisipatoris, peneliti menemukan bukti bahwa masyarakat Kota Surakarta gagal menanggulangi maraknya prostitusi dan eksploitasi seks komersial secara persuasif, mereka membutuhkan keterlibatan pemerintah (formalisasi hukum Islam). Dengan mencermati karakteristik keberagamaan masyarakat Kota Surakarta yang  keberagamaannya tidak begitu kuat, formalisasi hukum Islam menjadi peraturan daerah menemukan signifikansinya. Untuk wilayah-wilayah yang keberagamaannya cukup kuat, pemberlakuan syari’ah Islam pada cukup dengan pola persuasif yang didasarkan atas kesadaran beragama masyarakat.



Keywords


Formalization of Islamic Law, Characteristics, Awareness of Religion

References


Buku-buku

Abdullah, M. Amin, Studi Agama-Normativitas atau Historisitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

al-Ghazālī, Al-Imām Abī Hāmid Muhammad bin Miuhammad, Al-Mustafā fī ‘Ilm al-Uul, Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2000.

Berger, Peter L. dan Thomas Luckmann, Tafsir Sosial atas Kenyataan, Jakarta: LP3ES, 1990.

Berger, Peter L., Langit Suci – Agama Sebagai Realitas Sosial, Jakarta: LP3ES, Cet. Ke-2, 1994.

Berger, Peter L. “Problema dan Agenda” dalam Sisi Lain Tuhan (The Other Side of God)-Polaritas dalam Agama Agama Dunia, Yogyakarta: Qirtas, Cet. Ke- 1, 2003.

Departemen Agama RI, al-Quran dan Terjemahny

Giddiens, Anthony (et.al), Sosiologi – Sejarah dan Berbegai Pemikirannya, Yogyakarta: Kreasi Wacana, Cet. Ke-3, 2008.

Hendropuspito, D., Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius, Cet. Ke-16, 2000.

Irwanto, Muhammad Farid dan Jeffry Anwar, Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus di Indnesia: Analisis Situasi, Jakarta: Departemen Sosial dan UNICEF, Kerjasama PKPM Unika Atmajaya Jakarta, 1999.

Iqbal, Muhammad.,The Reconstruction of Religious Thought in Islam Lahore: Muhammad Ashraf, 1962.

Kadir, Muslim A., Dasar-Dasar Praktikum Keberagamaan Dalam Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, Cet. Ke-1, 2011.

Mohammad Muslih, Filsafat Ilmu – Kajian atas Asumsi Dasar Paradigma dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan, Yogyakarta: Belukar, Cet. Ke-1, 2004.

Nur Syam, Islam Pesisir, Yogyakarta: LKiS, Cet. Ke-1, 2005.

Noeng Muhadjir, Metodologi Keilmuan. – Telaah Sistematis Fungsional Komparatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 1998.

Poespoprodjo, W., Logika Scientifika – Pengantar Dialektika dan Ilmu, Bandung: Pustaka Grafika, Cet. Ke-1, 1999.

Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 1983.

Rahardjo, Satjipto,Ilmu Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, Cet.ke.4, 1996.

Riyanto, Geger, Peter L. Berger – Perspektif Metateori Pemikiran, Jakarta: LP3ES, Cet. Ke-1, 2009.

Ritzer, George, dan Douglas J. Goodman, Modern sociological Theory, 6th Edition, alih bahasa oleh Alimandan dengan judul “Teori Sosiologi Modern, Edisi ke 6, Jakarta: Prenada Media Group, Cet. Ke. 5, 2008.

Suyanto, Bagong dan Sri Sanituti Hariadi, Crisis and Child Abuse, Surabaya: Airlangga University Press, 2002.

Tafsir, Ahmad., Filsafat Umum – Akal dan Hati sejak Thales sampai James, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. Ke-2, 1992.

Ṭāhir bin‘Ᾱshūr, Al-Imam Muhammad,Maqāṣid al-Sharī’ah al-Islāmiyah, hlm. 49. Bandingkan dengan pendapat al- Shātibī dalam Al-Muwāfaqāt fī Uṣūl al-Shari’ah, I, 2002.

Zeitlin, Irving M., Memahami Kembali Sosiologi – Kritik terhadapTeori sosiologi Kontemporer, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1998.

Jurnal-jurnal

Amalia, Journal of Legal, Ethical and Regulatory, Issues Volume 21, (Special Issue, 2018).

Binahayati Rusyidi, Nunung Nurwati, Penanganan Pekerja Seks Komersial di Indonesia, Prosiding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyaraka, e-ISSN : 2581-1126 p ISSN : 2442-448X, Vol 5, No: 3, Desember 2018.

Dialmy, Abdessamad (2010), Sexuality and Islam, The European Journal of Contraception and Reproductive Health Care, June 2010.

Dortier, Jean Francois., tentang “Max Weber Sosiolog Modernitas” dalam Philippe Cabin & Jean Francois Dortier (ed), Sosiologi - Sejarah dan Berbegai Pemikirannya, alih bahasa Ninik Rochani Sjams, Yogyakarta, Kreasi Wacana, 2008.

Ferguson L, Gruskin S, (2009).Government regulation of sex and sexuality: in their own words.Reprod Health Matters. Nov;17(34):108-18. doi: 10.1016/S0968-8080 (09) 34483-3.

Gruskin S, Ferguson L (2009).Government regulation of sex and sexuality: in their own words.Reprod Health Matters. Nov;17(34):108-18. doi: 10.1016/S0968-8080(09)34483-3.

Hamdan, Dampak Prostitusi Liar Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Desa Sekolaq Muliaq, Kecamatan Sekolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat, PSIKOSTUDIA, Jurnal Psikologi – Prodi Psikologi Fisipol Universitas Mulawarman, Vol 1, No 2, 2012.

Hiadayat, Deddy, Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi dalam Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia,Vol. III., Jakarta: IKSI dan ROSDA, 1999.

Ikhuanza, Rahmannur,Journal Equitable, ISSN: 2541-7037 e-ISSN: 2614-2643, Vol. 2 No. 2 (November 2017).

Jatmikowati, S. H. (2019). Perception Against the Activity of Commercial Sex Workers in Slorok Village. Mediterranean Journal of Social Sciences, 10(6), 76.

Jatmikowati, S. H. (2015). Driving Factors and Their Characteristics of Prostitutes in Indonesia: A Phenomenology Approach. Mediterranean Journal of Social Sciences. doi:10.5901/mjss.2015.v6n6s1.

Joni, Dewa Ayu S, Dewi Pascarani, Ni Nyoman, Tedi Erviantono, Interaksionisme Simbolik Aparatus Dan Pekerja Seks Di Bali, dalamJISoP – Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, Vol. 1 No. 2 (Oktober 2019).

Juliastuti, Diyah , Lisa Fitzgerald(2020),Sexual and reproductive health of women living with HIV in Muslim-majority countries: a systematic mixed studies review, BMC International Health and Human Rights 20(1), DOI: 10.1186/s12914-020-00225.

Lee, Samuel and Persson, Petra, Human Trafficking and Regulating Prostitution (November 1, 2018). IFN Working Paper No. 996; NYU Stern School of Business EC-12-07; NYU Law and Economics Research Paper No. 12-08. Available at SSRN: https://ssrn.com/abstract=2057299 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2057299.

Mia Amalia (2018), Criminal Law Policy to Foreign Prostitution in the Puncak Area in Refrigeration Criminal Law, Journal of Legal, Ethical and Regulatory, Issues Volume 21, (Special Issue, 2018).

Post, C., Brouwer, J.G. & Vols, M. (2019) Regulation of Prostitution in the Netherlands: Liberal Dream or Growing Repression? Eur J Crim Policy Res 25, 99–118 (2019). https://doi.org/10.1007/s10610-018-9371-8.

Rahmannur Ikhuanza (2017). Perlindungan Hukum Terhadap Kurban Perdagangan Seks Komersial di Kota Pakanbaru, Journal Equitable. Vol. 2 No. 2 November 2017.

Zainal, Humairah (2018): The irony of Islamization: sexuality, piety and power on Malaysian screens,Continuum, doi: 10.1080/10304312.2018.1536778.

Peraturan Perundang-Undangan

Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2006 Nomor 3 Seri E Nomor 1 tentang Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 3 tahun 2006 tentang Penanggulangan Eksploitasi Seksual Komersial




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/yudisia.v11i2.8493

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Hasil gambar untuk morarefImage result for isjdHasil gambar untuk google scholarHasil gambar untuk sinta dikti    

Address: Yudisia Research Center, Department of Islamic Family Law, Sharia Faculty, IAIN Kudus; Jl. Conge Ngembalrejo, Ngembal Rejo, Ngembalrejo, Kec. Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59322


Yudisia : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam by Program Studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyah) Fakultas Syariah IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.