Trading In Influence Dalam Perspektif Fikih Korupsi

Mohammad Farid Fad

Abstract


Corruption is a deep-rooted phenomenon existing in inumerable forms that occurs in almost all countries. Of the inumerable forms of corruption, trading in influence (TI) is considered soft corruption as it is not directly inflict losses on the state. However, through misuse influence a person has, he can obtain undue advantage. This article seeks to describe critically about the practice of trading in influence from the perspective of fiqh corruption. The type of method used in this study was a qualitative method. Descriptive-analitycal method was used to accurately describe and systematically analyze the facts found. This research found that fromthe perspective of Islamic criminal law, TI is considered khiyanah or ghulul (betrayal) and risywah (bribes), while the sentence is left to the policy of a judge or ruler (ta'zir), no matter whether the perpetrators are the government or private parties.

 

Abstrak

Korupsi merupakan fenomena yang terjadi hampir merata di berbagai negara. Dari berbagai macam varian korupsi yang ada, trading in influence (TI) termasuk kriteria korupsi yang soft, artinya, negara tidak secara langsung dirugikan, namun melalui pengaruh yang diperdagangkan, seseorang bisa memperoleh keuntungan yang tidak semestinya (undue advantage) lewat kebijakan yang bersifat memihak. Artikel ini berupaya mendeskripsikan secara kritis tentang praktek TI dalam perspektif fikih korupsi. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sementara dalam menganalisis, peneliti menggunakan metode deskriptif-analitis, guna menggambarkan serta menganalisis secara sistematis fakta yang ditemukan secara akurat dan cermat. Penelitian ini menemukan bahwa dalam perspektif hukum pidana Islam, TI dapat digolongkan dalam kategori khiyanah atau ghulul (pengkhianatan) dan risywah (suap), sementara hukumannya diserahkan pada kebijakan hakim atau penguasa (ta’zir), baik pelakunya penyelenggara negara maupun pihak swasta.


Keywords


Trading In Influence, Undue Advantage, Fiqh Corruption

References


Alatas, Syed Hussein, Sosiologi Korupsi Sebuah Penjelajahan dengan Data Kontemporer, (Jakarta: LP3ES, t.t.).

Al-Bukhari Al-Ja’fiyyi, Al-Imam AbiAbdillah Muhammad Ibnu Ismail Ibnu Ibrahim Ibnu Mughirah Ibnu Bardazabah, Shahih Bukhari, Juz 3, Beirut-Libanon: Darrul kutub Ilmiyah, 1992.

Al-Qardawi, Muhammad Yusuf. al-Halal wa al-Haram fi al-Islam (Beirut: al-Maktab al- Islami, 1994.

Al-Sijistani, Sulaiman ibn al-Asy’asy, Sunan Abi Dawud, Juz ke-9.

Al-Syaukani, Nail al-Autar, Juz. VIII (Kairo: Dar al-Hadith, t. th.).

Al-Tamimi, Abu Hatim Muhammad Ibn Hibban Ibn Ahmad, Sahih Ibn Hibban (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1414 H/1993 M.).

Amundsen, Inge, Political Corruption: An Introduction to the Issues, Chr Michelsen Institute, Development Studies and Human Rights, Norwey. 1997.

An-Nawawi, Abi Zakariya Yahya bin Syarf, Riyadlu al-Shalihin, (Surabaya: Nurul Huda, t.t).

Baidlawi, Ahmad, “Pemberantasan Korupsi dalam Persepektif Islam”, dalam Jurnal Esensia, Vol. 10, No. 2, Juli, 2009.

Faris, dkk., Donald, Kajian Implementasi Aturan Trading in Influence dalam Hukum Nasional, ICW, Maret 2014.

Hamzah, Andi, Pemberantasan Korupsi melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007).

Hollan, Miklos, Trading in Influence: Requirements of the Council of Europe Convention and the Hungarian Criminal Law, Acta Juridica Hungarica, Vol. 52, No 3, (2011).

Katsir, Ibn, Tafsir Al-Qur’an al-Adzim, Juz 1, Beirut: Dar al-Fikr, 1991.

Manohara, Brigita P., “Dagang Pengarung Trading in Influence di Indonesia”. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2017.

Pope, Jeremy. Strategi Memberantas Korupsi: Elemen Sistem Integritas Nasional, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. 2003.

Prasetio, Muhammad Bondan Ferry, Kebijakan Kriminalisasi Memperdagangkan Pengaruh (Trading in Influence) sebagai Delik Korupsi di Indonesia, Diponegoro Law Journal, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017.

Saputra dan Ahmad Mahyani, Alvin, Tinjauan Yuridis Trading In Influence Dalam Tindak Pidana Korupsi, Mimbar Keadilan Jurnal Ilmu Hukum, Februari 2017.

Silvya E., Maria, Penegakan Hukum Korupsi Politik Law Enforcement on Political Corruption, Kanun Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 21, No. 1, April 2019.

Tim Penulis Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, Koruptor Itu Kafir, (Jakarta: PT Mizan Publika, 2010).




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/yudisia.v11i1.6855

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Hasil gambar untuk morarefImage result for isjdHasil gambar untuk google scholarHasil gambar untuk sinta dikti    

Address: Yudisia Research Center, Department of Islamic Family Law, Sharia Faculty, IAIN Kudus; Jl. Conge Ngembalrejo, Ngembal Rejo, Ngembalrejo, Kec. Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59322


Yudisia : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam by Program Studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyah) Fakultas Syariah IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.