LARUNG KEPALA KERBAU SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN LAUT (STUDI KASUS TRADISI LOMBAN) DI DESA UJUNGBATU KECAMATAN JEPARA KABUPATEN JEPARA

Siti Umi Mar'atul Husnah, Kurnia Agustin, Ratih Indah Larasati

Abstract


Tradisi Lomban atau Syawalan adalah tradisi yang telah berlangsung sejak ratusan tahun silam yang berada di Kabupaten Jepara khususnya Desa Ujungbatu dan masih dilestarikan sampai sekarang. Tradisi ini merupakan sebuah budaya lokal yang dilaksanakan pada bulan syawal dan berlangsung atas dukungan bupati, lurah, dan masyarakat Jepara. Pesta rakyat Jepara ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah sekitar seperti Kudus, Pati, dan Rembang yang ingin menyaksikan langsung tradisi yang hanya terjadi satu tahu sekali. Kegiatan yang dilaksanakan tujuh hari setelah lebaran Idul Fitri ini sangat unik. Dalam upacara intinya di adakan sebuah kegiatan larung kepala kerbau yang dijadikan simbol dari sedekah laut yang berada di Ujungbatu. Selain kegiatan larung kepala kerbau tersebut, acara sudah dimulai beberapa hari sebelumnya sengan mengadakan berbagai lomba untuk lebih memeriahkan budaya lokal tersebut. Namun demikian, esensi dari tradisi lomban ini yaitu bentuk rasa syukur dari masyarakat Jepara kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat sumber daya laut yang melimpah sehingga dapat dijadikan sumber mata pencaharian oleh semua orang serta terjalin kerukunan antar masyarakat

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.21043/ji.v3i2.6301

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License

Ijtimaiya Journal by Prodi Tadris IPS IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.